Pandeglang berasal dan kata 'Pani-Gelang" yang artinya 'Tepung Gelang". Pada tahun 527 Banten jatuh seluruhnya ke tangan Syanif Hidayatullah yang kemudian diperkuat oleh kepentingan perdagangan Sunda Kelapa yang diganti menjadi Jayakarta, sebagian dimasukan ke Wilayah Banten.
Cirebon kekuasaannya diserahkan pada anaknya yang bernama Pangeran Pasarean yang wafat pada tahun 1552. Sedangkan Banten kekuasaannya diserahkan pada putranya yang bernarna Sultan Hasanuddin (tahun 1552-1570). Pada tahun 1568 Banten memutuskan hubungan dengan kerajaan Demak. Pengganti Hasanuddin ialah Maulana Yusuf dari tahun 1570-1580. Penggantinya maulana Muhammad (Ratu Banten) sebagai Sultan Banten ke III (tahun 1580-1596). Pada tahun 1596 muncul orang-orang Belanda di daerah yang kemudian mendirikan VOC pada tahun 1602. Tahun 1618 Belanda berselisih dengan Banten. tahun 1612 berdiri Batavia oleb Jan Pieter Zoo Coen. Sultan Banten IV ialah Sultan Tirtayasa pada tahun 1651-1682.
Pada tahun 1680 Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjarakan di Batavia. Pada tahun l780 Timbul perebutan kekuasaan pada waktu Sultan Arifin (Sultan ke VI). AIim Ulama pada waktu itu mengangkat Ratu Bagus Buang. Keadaan ini oleh Belanda dianggap membahayakan, maka diangkatlah Pangeran Gusti sebagai penggantinya. Kenyataan bukan mereda tetapi Kyai Tapa dan Ratu Bagus Buang mengadakan perlawanan dan pengacauan di Daerah Bogor dan Priangan. Ketika Zarnan Daendels. nasib Banten sarna dengan kerajaan lain di Pulau Jawa. Tahun 1809 Sultan Banten yang baruyaitu Sultan Muhammad memindahkan Ibukota Kesultanan Banten ke Pandeglang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar