Full width home advertisement

Perjalanan Umroh & Haji

Explore Nusantara

Jelajah Dunia

Post Page Advertisement [Top]

Nama lengkapnya ialah Muslim bin al-Hajjaj al-Qusairi An-Naisaburi, salah seorang Imam hadis dan yang terkenal pada masanya, lahir tahun 204 H. di Naisabur. Ia mencari ilmu sejak kecil, dan kemudian mengadakan perjalanan ke berbagai kota dan negeri, seperti ke Iraq, Hijaz, Syam dan Mesir, dan mengambil ilmu dari Syaikh-syaikh hadis, dan juga kepada Syaikh-Syaikh dari Imam Bukhari. Ia sangat disayang oleh al-Bukhari, ia sangat mampu belajar, dan sangat berhati-hati menuliskan hadis dalam kitab shahihnya. Baik Bukhari maupun Muslim dimasa akhir hayatnya selalu berpindah-pindah, dan wafat di Naisabur tahun 261 H.

Kitab Shahih yang terkenal dengan Shahih Muslim itu, termasuk kitab yang cukup terhormat, sejajar dengan shahih Bukhari, meskipun ‘Ulama hadis lebih memilih Shahih Bukhari, karena beberapa alasan, :
1). Persyaratan Imam Bukhari mengharuskan ada pertemuan perawi dengannya, bukan sekedar satu masa saja. Sementara Imam Muslim tidak mengharuskan adanya prtemuan dengan perawi.
2). Ketelitian pemahaman Bukhari dan derajad keshahihannya serta adanya istinbath hukum, tidak didapati dalam shahih Muslim.
3).Rijal hadis yang sering dibahas dalam kitab Bukhari, sektar 80 orang, sedangkan rijal hadis dalam kitab Muslim, mencapai 160 orang, karena Imam Bukhari tidak memperbanyak mentakhrij hadisnya, dan biasanya mengambil dari syaikh-syaikhnya, yang sudah diketahui benar kejujurannya.
4). Setelah diadakan penelitian, hadis-hadis yang dinilai syadz/aneh lebih sedikit dalam kitab Bukhari, bila dibanding dalam kitab Muslim. Di dalam kitab Bukhari sendiri ditemukan 78 hadis, sementara itu dalam kitabMuslim ditemukan 130 hadis syadz.
Atas dasar data tersebut di atas, maka para ‘Ulama hadis lebih banyak memilih Shahih Bukhari, dan mereka sepakat bahwa kitab Bukhari lebih bergengsi dan terhormat dari pada kitab Muslim, dalam tataran Ilmu Hadis dan lebih tinggi isinya, hal itu telah diakui oleh Muslim sendiri. Juga didasarkan pada fakta, bahwa Muslim banyak meriwayatkan dari Bukhari, sedangkan Bukhari tidak meriwayatkan dari Muslim.
Memang ada juga kelebihan Shahih Muslim dibandingkan dari Shahih Bukhari, yakni pada keindahan susunan hadis dalam shahih Muslim, bahwa Muslim tidak memutus hadis dan tidak mengulangi Isnad, hanya disatukannya sumber hadis semuanya dalam satu bab, dikumpulkannya juga jalan hadis yang disepakatinya. Isnad-isnadnya yang berasal dari beberapa sumber dan kata-katanya yang berbeda juga disatukan, sehingga membuat mudah bagi yang memerlukan hadis itu, dari pada menemukannya dalam kitab Bukhari. Alangkah indahnya komentar terhadap keduanya :

قالوا لمسلم فضل * قلت البخارى أعلى
قالوا : المكرر فيه * قلت المكرر أحلى
Mereka berkata, bagi Muslim ada keutamaan * saya berkata :”Al-Bukhari itu memang lebih tinggi,
Mereka berkata : hadis terulang memang ada * saya berkata :” yang terulang itu memang lebih legi.
Jumlah hadis yang tidak berulang sebanyak 4000, sedangkan bila jumlah seluruhnya dengan yang berulang sebanyak 7275 hadis. Para ‘Ulama ahli hadis banyak yang sudah membuat syarahnya, menurut informasi dari kitab Ksyfu Azh-Zhunun, ada 15 kitab Syarah, sedangkan yang terkenal ialah syarah buah karya Al-Imam al-Hafizh Abu Zakaria Yahya bin Syarf An-Nawawi as-Syafi’i (676 H.), dan banyak juga yang membuat ihtisarnya, sedangkan yang terkenal ialah “ Talkhish Kitab Muslim wa Syarhuhu, yang ditulis oleh Ahmad bin ‘Umar al-Qurtubi (656) dan Mukhtashar yang ditulis oleh Al-Hafizh Zakiyuddin Abdul Adhim al-Mundziri( 656 H.).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| All Rights Reserved - Designed by Colorlib